Pages

Selasa, 09 Maret 2010

Perawatan Hair Extension Yang Harus Anda Tahu

Tips - Bosan dengan rambut pendek? Atau bosan menunggu rambut anda panjang? Kini anda bisa melakukan hair extension atau pemanjangan rambut secara instan di berbagai salon terdekat.

Namun sebelum memutuskan untuk menyulap rambut anda, ada baiknya anda tahu bagaimana perawatan yang tepat selama melakukan hair extention agar hasil yang didapat memuaskan.

Untuk masalah perawatan selama pemakaian, hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

* Gunakan sisir sikat bulat yang lembut untuk menyisir rambut Anda. * Ikatlah rambut 'baru' Anda selama tidur. Tidak perlu terlalu kencang karena bisa membuat Anda pusing.

* Jangan sekali-sekali mewarnai rambut 'tambahan' Anda sendiri di rumah. Lebih baik Anda minta pertolongan para profesional untuk melakukannya.

* Hindari pemakaian conditioner atau wax yang berbahan dasar silikon karena akan beresiko membuat 'sambungan' rambut Anda slip/lepas.

* Satu keuntungan lagi, bila Anda kepanasan Anda masih bisa mengikat rambut Anda keatas (ponytail). Hal ini dimungkinkan karena 'sambungan' rambut tidak akan terletak pada bagian bawah kepala Anda. Jadi bila Anda mengangkatnya, 'sambungan' tersebut tidak akan terlihat.



Dikutip dari: astaga.com
...!!!Harap kunjungi situs Asli!!!!...
<<---Dan pilih iklannya agar kita saling menguntungkan--->>
Anda Mendapat Informasi, Merekapun Juga Dapat Income

Pesan dari www.cari-barang.com

Khasiat Dahsyat Konsumsi Tauge

Kesehatan - Salah satu jenis sayuran yang enak diolah jadi menu apapun adalah tauge. Yap! Tauge yang dihasilkan dari kecambah kacang hijau atau kacang kedelai ternyata memiliki banyak khasiat selain untuk kesuburan. Kira-kira apa ya nilai plus dari tauge?

Sudah sejak lama orang tahu bahwa tauge bisa mendatangkan kesuburan. Pada pria, jika banyak mengkonsumsi tauge membuat spermanya oke, demikian juga dengan indung telur wanita.

Namun sejatinya taoge memiliki khasiat lebih dari sekadar 'pendatang' kesuburan. Menurut penelitian ilmiah yang dilakukan, sayuran tauge-- jenis apa pun-- baik tauge kacang hijau, tauge kedelai, tauge alfalfa, maupun jenis tauge lainnya, mengandung banyak sekali senyawa fitokimiawi berkhasiat.

Salah satunya kanavanin (canavanine), jenis asam amino bahan penyusun arginin yang paling banyak tersimpan dalam tauge alfalfa. Kanavanin, menurut sejumlah penelitian, mampu melumpuhkan bibit kanker leukimia, usus besar dan pankreas.

Estrogen alami yang terdapat dalam tauge berfungsi sama dengan estrogen sintetis, tapi yang ini tanpa efek sampingan. Estrogen dalam tauge secara nyata dapat meningkatkan kepadatan dan susunan tulang, serta mencegah rapuh tulang (osteoporosis).

Rajin makan tauge membantu wanita terhindar dari kanker payudara, gangguan menjelang menstruasi (premenstrual syndrome/PMS), keluhan semburat panas (hot flashes), pramenopause, dan gangguan akibat menopause. Ketika biji-bijian dan kacang-kacangan dikecambahkan, secara umum kadar saponinnya menanjak 450%.

Saponin paling banyak ditemukan dalam tauge alfalfa. Para penyandang risiko stroke dan serangan jantung, gara-gara kadar lemak darah melambung, dianjurkan lebih banyak menyantap tauge. Saponin dalan tauge, akan mengenyahkan 'lemak jahat' LDL, tanpa mengganggu kandungan 'lemak baik' HDL.

Setelah melalui sejumlah percobaan dengan binatang, saponin taoge diketahui dapat membangkitkan sistem kekebalan tubuh, dengan cara menggenjot aktivitas sel pembuluh alami, khususnya sel T-limfosit dan interferon. Selain sarat DNA, tauge padat zat antioksidan kuat yang membentengi tubuh dari radikal bebas perusak sel DNA. Perlindungan ganda inilah yang menguatkan kesimpulan tauge merupakan sayuran yang membuat kita berasa 'lahir kembali', menjadi lebih muda.

James Dukes, Ph.D., peneliti dan ahli botani dari Departemen Pertanian AS, mengatakan bahwa tauge kedelai kaya senyawa antikanker lainnya. Kerja genistein lebih efektif ketika benih kanker sudah mulai bersemi. Karena pada saat itulah genistein akan bekerja giat mengacaukan pasokan makanan bagi sel-sel kanker, sehingga mereka akhirnya mati.

Namun diingatkan, sebaiknya pasien wanita pengidap kanker payudara yang tengah menjalani terapi pengobatan dengan tamoxifen membatasi konsumsi tauge, apalagi yang tamoxifen. Artinya, tauge hanya perlu dibatasi jika kita menderita jenis tumor atau kanker yang berkaitan dengan estrogen.

Jika Anda selalu kembung setiap kali makan kacang-kacangan, tandanya Anda sensitif terhadap oligosakarida, satu jenis karbohidrat kompleks yang ada dalam kacang-kacangan.

Tauge bisa menjadi alternatif oke untuk mendapatkan gizi kacang-kacangan tanpa kembung. Pasalnya tak lain karena pengecambahan telah menguraikan 90% rantai oligisakarida menjadi karbohidrat sederhana, sehingga senyawa tersebut mudah diserap tubuh, tanpa menghasilkan gas.

Tauge juga membantu pengurasan kotoran dalam usus besar karena mengandung banyak serat dan air. Hal ini menjadi kekuatan ganda tauge dalam memerangi kanker. Dengan mendorong kotoran segera meninggalkan usus besar, tak ada lagi zat-zat racun dalam kotoran yang dapat diserap tubuh. Dan ini mencegah menumpuknya zat racun, yang dapat merangsang berseminya benih kanker. (Gambar. myhobbiesblog.com)


Dikutip dari: astaga.com
...!!!Harap kunjungi situs Asli!!!!...
<<---Dan pilih iklannya agar kita saling menguntungkan--->>
Anda Mendapat Informasi, Merekapun Juga Dapat Income

Pesan dari www.cari-barang.com


Mengatasi Kecemasan

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa S2, koordinator kelas, sebutlah namanya Christin, membuat teman-teman sekelasnya terheran-heran. Pasalnya, Christin yang aktif, senang bercanda, dan memiliki postur tubuh bak atlet itu ternyata memiliki kecemasan yang irasional, hanya karena mendengar kata “kecoak”.

Dengan muka tegang ia sibuk menutup telinga dengan saputangan tebal ketika teman-temannya bicara tentang kecoak. Ironis kedengarannya. Kenyataannya, keadaan seperti ini benar-benar dialami oleh sebagian dari kita, meski dengan intensitas dan objek yang berbeda-beda.

Kecemasan merupakan salah satu bentuk emosi negatif. Baik bersifat rasional maupun irasional ini merupakan persoalan tersendiri bagi yang mengalaminya. Oleh sebab itu, kita perlu memiliki keterampilan untuk mengatasinya.

Apa itu Kecemasan?
Perihal rasa cemas, semua orang mengetahui dan pernah merasakannya. Namun, untuk menjelaskan apa itu kecemasan kita mungkin memiliki jawaban yang berbeda-beda.

Dalam Psikologi, ada yang menjelaskan bahwa kecemasan merupakan ketakutan yang tidak realistis, suatu perasaan terancam ketika merespon sesuatu yang sebenarnya tidak sungguh-sungguh mengancam. Ini berbeda dengan ketakutan, yang bersifat realistis, benar-benar karena sesuatu yang menakutkan.

Untuk menghindari pengertian antara cemas dan takut (juga dengan nervous dan tegang) yang pada dasarnya tidak terlalu jelas perbedaannya, kita dapat berpegang pada penjelasan yang diberikan Calhoun & Acocella (1990). Menurut mereka, kecemasan merupakan suatu perasaan takut (realistis maupun tidak), disertai peningkatan gejolak fisiologis.

Bagaimana kecemasan berkembang, khususnya yang tidak realistis?
Sigmun Freud dengan teori psikodinamikanya menjelaskan, kecemasan yang tidak realistis (seperti halnya kecemasan karena kecoak), merupakan gejala dari rasa takut yang lebih mendalam. Biasanya berhubungan dengan alam bawah sadar yang berkaitan dengan dorongan seksual atau agresif, yang menerobos kontrol ego menuntut pemuasan, dan akhirnya menimbulkan ketakutan luar biasa pada diri individu.

Lain halnya penjelasan dari aliran perilaku (behaviorism) dengan tokoh-tokoh Watson, Skinner, dll. Kecemasan yang realistis maupun yang tidak realistis menurut mereka merupakan hasil pengondisian respon.

Contohnya, seorang anak mengenal kecoak bersamaan dengan peristiwa lain yang mengerikan (misalnya ia terkunci di kamar mandi dan menemukan gerombolan kecoak di saluran pembuangan). Hasilnya, ia mempelajari dan merespon kecoak sebagai makhluk yang mengerikan. Hal ini dapat terbawa hingga dewasa.
Kecemasan mempunyai tiga komponen, yaitu emosional, kognitif, dan fisiologis. Dalam komponen emosional, individu mengalami perasaan takut yang intens dan disadari. Dalam komponen kognitif, peningkatan rasa takut akan mengacaukan kemampuan individu untuk berpikir jernih.

Dalam komponen fisiologis, tubuh merespon ketakutan dengan memobilisasi diri untuk bertindak, baik dikehendaki ataupun tidak. Respon fisiologis ini merupakan hasil kerja sistem saraf otonom yang mengendalikan berbagai otot dan kelenjar tubuh.

Respon fisiologis ketika terjadi kecemasan antara lain detak jantung meningkat, irama napas lebih cepat, pupil mata melebar, proses pencernaan terhenti, pembuluh darah menyempit, tekanan darah naik, kelenjar adrenalin dalam darah meningkat. Itu semua menyebabkan individu menjadi tegang dan siap melakukan tindakan menyerang atau melarikan diri dari situasi yang ada.

Kecemasan, bila terjadi dalam level sedang dan dalam keadaan memang ada hal yang harus ditakuti (misalnya sedang menghadapi wawancara kerja), merupakan hal normal. Akan menjadi masalah bila kecemasan terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan situasi yang ada (tidak realistis).

Kecemasan semacam ini akan memerosotkan sumber daya fisik dan fisiologis kita. Lebih jauh lagi, dapat mengurangi rasa berharga, merasa kecil, dan tidak berdaya.

Menganalisis Kecemasan
Pola kecemasan berbeda-beda antara orang yang satu dengan yang lain. Perbedaan itu antara lain dalam hal penyebab yang memicu kecemasan (anteseden), keadaan cemas itu sendiri (tingkat kecemasan, gejala), dan konsekuensi yang ada setelah terjadi kecemasan.

Untuk mengendalikan kecemasan, terlebih dahulu kita perlu melakukan analisis terhadap kecemasan tersebut.
Pertama, kita tentukan apa yang membuat kita cemas: Karena melihat kecoak? Karena harus mengalahkan orang lain dalam suatu hal (kompetisi)? Atau karena menghadapi soal-soal ujian?
Bila kecemasan itu karena kecoak, perlu dipastikan apakah bulunya yang membuat cemas? Atau baunya?
Dalam situasi seperti apa kecemasan terhadap kecoak itu muncul: Kalau melihat? Kalau mendengar kata kecoak? Kalau melihat di kamar? Hanya kalau malam atau sembarang waktu?

Kedua, kita menentukan penyebab internal (dari dalam diri), yakni dengan memeriksa kecemasan itu sendiri: Apakah yang kita pikirkan dan kita rasakan saat terjadi pengalaman kecemasan itu?
Bila kecemasan karena kecoak, perlu diperiksa: Apakah bayangan kecoak bergerombol muncul kembali setiap kali melihat kecoak? Apakah kecoak itu membangkitkan rasa muak yang luar biasa? Ataukah kecoak mengingatkan pada peristiwa mengerikan?

Ketiga, kita mendeskripsikan konsekuensi dari kecemasan itu. Apa yang kita lakukan dengan mengalami kecemasan? Bila cemas karena kecoak, perlu dideskripsikan respon apa yang terjadi setelah timbul kecemasan: Apakah kita lari, bersembunyi, atau menghindar? Seperti apa akibatnya terhadap tubuh, terhadap perasaan, dan terhadap pikiran (kognisi)?

Mengelola Kecemasan
Setelah melakukan analisis, kita dapat menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan untuk mengatasinya.
- Perencanaan lingkungan
Berbagai stimulus (objek, orang, situasi) yang membuat kita mengalami kecemasan bukanlah hal yang harus kita hadapi. Kita berhak menghindari stimulus-stimulus tersebut.

Contohnya, film horor bukanlah sesuatu yang harus kita tonton. Bila kita cemas/takut, kita dapat menghindari dengan tidak menontonnya. Bila takut kecoak, kita dapat menghindarinya di rumah dengan cara membasminya. Di luar rumah, kita dapat menghindari kecoak dengan cara sebisanya menghindari tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang kecoak.

Namun, tidak semua stimulus yang membuat cemas dapat kita hindari begitu saja. Contohnya, kecemasan tinggi yang terjadi setiap kali mau ujian, berbahaya bila kita atasi dengan menghindari ujian. Untuk itu kita perlu mengatur agar kecemasan sewaktu ujian dapat berkurang dengan cara belajar sampai tuntas dsb. Kalau kita cemas setiap kali orangtua bertengkar, tentu saja kita tidak cukup hanya menghindari orangtua kita. Kita berhak meminta mereka tidak bertengkar, mengatasi konflik dengan cara dialog yang baik.

Pendek kata, menghindar merupakan cara yang paling umum dipilih dalam perencanaan lingkungan. Namun, cara menghindarinya perlu kita pikirkan, agar hal lain yang lebih penting tidak dikorbankan.

- Relabeling dan self-talk
Bila kita tidak dapat mengindari stimulus yang membuat kita cemas, cara lain yang dapat dilakukan adalah mengurangi pemicu internal, yakni di dalam diri kita sendiri. Biasanya berupa pikiran dan ungkapan-ungkapan negatif yang diikuti dengan emosi negatif.

Bila kita selalu cemas saat menghadapi ujian, mungkin itu karena kita dalam hati berpikir tentang kemungkinan gagal, tentang soal-soal yang tidak dapat dijawab. Oleh sebab itu, kita perlu mengganti dengan keyakinan dan perkataan positif terhadap diri sendiri, “Mungkin tidak mudah, tetapi aku akan dapat mengerjakan soal-soal ujian dengan baik setelah aku belajar sungguh-sungguh.”

Dalam kasus kecemasan terhadap kecoak, bila semula kita menganggap kecoak sebagai monster yang mengerikan, ganti dengan pikiran bahwa kecoak hanya seekor serangga yang tidak berbahaya. Kita dapat mengatakan pada diri sendiri, “Aku pasti dapat menghadapi kecoak karena nyatanya kecoak hanyalah serangga yang tidak berbahaya seperti jangkrik.”

Kita tidak perlu menyatakan sesuatu yang terlalu optimistis, cukup yang realistis. Relabeling dan self-talk ini dapat menghambat respon cemas yang biasanya terjadi secara otomatis.

- Desensitisasi
Respon cemas sedapat mungkin harus diubah agar kita tidak lagi mengalami emosi negatif bila mendapat provokasi stimulus yang membuat cemas. Cara yang sangat efektif adalah desensitisasi. Desensitisasi terdiri dari dua langkah: rileksasi dan secara bertahap mengalami stimulus yang membuat cemas.

Rileksasi dilakukan dengan cara melemaskan seluruh otot tubuh, mulai dari kepala hingga ujung kaki. Latihan ini untuk setiap bagian tubuh disertai mengatur pernapasan perut (napas panjang). Pernapasan panjang dimulai terlebih dahulu sebelum melemaskan bagian-bagian otot tubuh.

Setelah dicapai keadaan rileks, selanjutnya mulai berlatih menghadapi stimulus yang membuat kita cemas. Hal ini dapat dengan cara membayangkan (dapat dilakukan dengan gambar) maupun sungguh-sungguh menghadapinya. Tampilan stimulus, misalnya kecoak, diperlihatkan dalam keadaan yang paling tidak mencemaskan (misalnya hanya tampak sedikit sayapnya di balik bunga).

Setelah berhasil, secara bertahap stimulus ditampilkan dalam keadaan yang sedikit mencemaskan, misalnya satu sisi sayap kecoak tampak di balik bunga). Demikian seterusnya.

Kombinasi rileksasi dan latihan menghadapi stimulus ini dilakukan hingga seseorang benar-benar tidak lagi cemas menghadapi stimulus itu apa adanya. @



Dikutip dari: kompas.com
...!!!Harap kunjungi situs Asli!!!!...
<<---Dan pilih iklannya agar kita saling menguntungkan--->>
Anda Mendapat Informasi, Merekapun Juga Dapat Income

Pesan dari www.cari-barang.com

Mendeteksi Sinyal Cinta

KOMPAS.com — Membaca isyarat hati sendiri lebih mudah daripada orang lain. Ketika hati mulai dag-dig-dug tak keruan saat bertemu dengannya, Anda bisa memastikan tertarik dengannya. Atau ketika Anda tidak bisa mengendalikan diri untuk menghubunginya, Anda tidak bisa mengelak bahwa Anda menyukainya. Namun, juga ingin tahu bagaimana isi hatinya kepada Anda. Apakah dia juga memiliki rasa cinta yang sama besar?

Ada berbagai cara untuk mendeteksi apakah si dia memiliki getaran yang sama dengan Anda. Salah satunya dengan cermat membaca gerakan tubuhnya. Menurut ahli body language, Patty Wood, penulis Success Signal, bahasa tubuh akan menyampaikan pesan yang tak terungkap lewat kata-kata. ”Sinyal nonverbal ini jauh lebih jujur dari ucapan. Karena gerakan ini merupakan reaksi spontan dari perasaan kita, itu sebabnya gerakan tubuh tidak bisa dikendalikan. Karena tidak dibuat-buat, makanya terkesan alami dan sering tanpa disadari dilakukan oleh pasangan,” kata Patty.

Ada enam cara untuk mengetahui apakah sinyal cintanya kuat kepada Anda.

Gerak-gerik Anda dan Dia Sama Persis
Ketika Anda menyilangkan tangan, dia juga melakukan hal yang sama. Saat Anda menjulurkan tangan untuk mengambil sesuatu, eh, dia juga. Anda dan dia tentu tidak janjian untuk melakukan gerakan yang sama. Semua mengalir begitu saja. Tanpa rekayasa dan kebetulan. Menurut David B Givens, PhD, Direktur Centre for Nonverbal Studies di Amerika, ketika ada ketertarikan dan minat, secara biologis, manusia memang punya kecenderungan untuk meniru segala hal yang menarik hatinya.

Ingin Selalu Duduk Berdekatan
Anda sedang berkumpul dengan teman-teman lain, termasuk dia. Namanya sudah punya rasa, tentu Anda ingin selalu duduk berdekatan dengannya. Tapi, bagaimana dengan dirinya? Coba perhatikan, apakah dia terlihat berusaha ingin duduk di sebelah Anda? Jika ya, tidak salah lagi, dia memang tertarik kepada Anda. Ada sinyal cinta antara Anda dan dirinya. Sinyal inilah yang membuat Anda dan dia selalu ingin berdekatan, bahkan sesekali ingin saling menyentuh.

Ingin Saling Memandang
Ketika Anda bersama dirinya dan teman-teman lain, apakah matanya selalu mengikuti ke mana Anda pergi? Apakah dia sering mencuri pandang ke arah Anda? Kalau ya, itu menandakan ketertarikannya yang besar. Dia selalu ingin tahu apa yang Anda lakukan dan rasakan. Atau sekadar menikmati setiap detik guratan pada wajah Anda. Seperti Anda, dia juga sedang mencari sinyal cinta yang Anda kirimkan untuknya, yang akan terpancar dari sorot mata.

Punya Kode Khusus
Ketika hubungan telah terjalin, Anda dan si dia menciptakan sinyal-sinyal rahasia yang hanya dapat dimengerti oleh Anda berdua. Misalnya, menarik cuping telinga saat merasa bosan di tengah kerumunan beberapa teman. Atau menaikkan alis mata sebagai kode dari si dia agar Anda duduk di dekatnya.

Tindakan nonverbal ini kerap disebut sebagai tribal language. ”Pasangan yang sudah sangat dekat biasanya punya kecenderungan untuk menciptakan tribal language,” kata Douglas Weiss, penulis Intimacy: A 100 Guide to Lasting Relationship. Douglas juga mengatakan, kode-kode ini juga yang membuat kita saling mengenal reaksi masing-masing, seperti ekspresi muka dan gerakan tangan.

Untuk Anda ketahui, biasanya orang lain bisa melihat tribal language ini meski mereka tidak mengetahui artinya. Tanpa diberi tahu bahwa Anda dan si dia sedang menjalin hubungan, mereka bisa melihat hasrat itu. Jadi, jika Anda tetap bersikeras mengaku bahwa Anda dan dirinya hanya berteman, percuma saja. Karena sinyal cinta tidak bisa berbohong.

Mata Berbinar Saat Bicara
Coba lirik mata si dia saat berbicara dengan Anda. Apakah terlihat membesar atau berbinar? Apabila jawabnya ya, selamat, itu artinya Anda telah menemukan sinyal cinta darinya. Bola mata yang berbinar atau membesar umumnya terjadi pada pasangan yang punya jalinan emosi kuat. Biasanya, bola mata akan selalu membesar kala saling menatap, yang menjadi pertanda saling mengagumi.

Menyalurkan Cinta
Awalnya mungkin Anda merasa aneh ketika harus mengelus pipinya untuk menunjukkan rasa sayang. Membetulkan letak kerah kemeja yang tidak terlipat dengan benar. Atau menarik sehelai rambut dari wajahnya. Tapi percaya atau tidak, secara tidak sadar, gerak tubuh yang satu ini mampu menguatkan getaran cinta yang sudah ada. Dengan berani mengekspresikan perasaan Anda, akan membuat pasangan mengerti akan sinyal cinta yang Anda miliki.

(Aryani Indrastati/Majalah Chic)




Editor: NF



Dikutip dari: kompas.com
...!!!Harap kunjungi situs Asli!!!!...
<<---Dan pilih iklannya agar kita saling menguntungkan--->>
Anda Mendapat Informasi, Merekapun Juga Dapat Income

Pesan dari www.cari-barang.com

Total Pageviews