Pages

Minggu, 28 Februari 2010

Waspadai Tulang Keropos pada Penderita Gangguan Ginjal

Ginjal merupakan organ yang

memegang peran penting dalam tubuh dan memiliki fungsi antara lain :

·

Membuang sisa

metabolisme dan air dari darah

Darah disaring dengan memisahkan sisa metabolisme dan air dari darah dan

membuangnya melalui urin. Ginjal membuang garam dan mineral lain dari darah dan

menyisakannya dalam jumlah yang sedikit sesuai dengan kebutuhan tubuh.

·

Menyeimbangkan cairan

tubuh

Dengan membuang garam dan mineral lain dari darah, tubuh sedang melakukan

proses yang dinamakan dengan homeostatis

atau menyeimbangkan cairan tubuh. Saat terdapat gangguan ginjal, keseimbangan

cairan ini sulit dijaga sehingga perlu pengaturan makanan dan minuman untuk

menjaga keseimbangan cairan.

·

Mengotrol tekanan

darah (TD)

Ginjal memproduksi Renin-angiotensin

(hormon untuk mengatur garam dan cairan yang disimpan dalam tubuh dan mengatur

kontraksi dan dilatasi dari pembuluh darah). Gangguan ginjal menyebabkan

terlalu banyak renin angiotensin sehingga meningkatkan TD. Saat TD tinggi

(hipertensi), jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.

·

Menghasilkan sel darah

merah

Ginjal sehat memproduksi eritropoetin (EPO), suatu hormon

yang berfungsi memstimulasi produksi sel darah merah. Sel darah merah ini

membawa oksigen ke seluruh tubuh. Tanpa adanya sel darah merah yang sehat, akan

menyebabkan anemia dimana tubuh menjadi lemas, lelah, dingin dan sesak nafas.

·

Menjaga tulang kuat dan sehat

Ginjal sehat menjaga tulang kuat dengan memproduksi

hormon calcitrol. Hormon ini berfungsi menjaga kadar kalsium dan fosfat dalam

range normalnya dalam darah dan tulang. Keseimbangan kedua senyawa ini sangat

penting. Saat terjadi gangguan ginjal, terjadi peningkatan kadar fosfat dalam darah (hiperfosfatemia). Hal ini

menyebabkan kalsium yang ada di tulang tertarik ke darah sehingga menyebabkan renal

bone disease (tulang menjadi rapuh). Selain itu juga dapat menyebabkan penumpukan kalsium di pembuluh darah (calcification), atau jaringan lunak

seperti paru-paru, mata dan jantung.

Bagaimana mengatasi kelebihan

fosfat dalam darah?

1. Dialisa, hanya mampu menghilangkan sebagian dari kelebihan fosfat tubuh.

2. Mengatur diit makanan

rendah fosfat, dianjurkan untuk mengkonsumsi <

800 mg fosfat per hari. Makanan/minuman yang

mengandung kadar fosfat tinggi seperti susu, coklat, keju, ice cream, kacang-kacangan,

sereal, kerang, dan hati.

3. Minum pengikat fosfat (phosphate binder), pengikat fosfat digunakan untuk

menghambat penyerapan fosfat dalam saluran percernaan. Pengikat fosfat diminum bersama makanan dan bekerja dengan berikatan secara

langsung dengan fosfat yang ada dalam makanan. Fosfat yang berikatan dengan

pengikat fosfat akan membentuk garam yang tidak larut dan dibuang melalui

feses.

Di Indonesia, suplemen kalsium merupakan pengikat fosfat

yang paling banyak digunakan. Suplemen kalsium contohnya adalah kalsium asetat

dan kalsium karbonat. Penggunaan kalsium asetat memiliki keuntungan lebih bagi

penderita gangguan ginjal. Kalsium asetat langsung ditelan dan tanpa dikunyah

sehingga penderita tidak perlu merasa tidak nyaman oleh rasa kapur. Kalsium

asetat memiliki kelarutan 10000x lebih besar dibandingkan dengan kalsium

karbonat sehingga dapat larut dengan cepat dan langsung berikatan dengan fosfat

makanan sehingga fosfat tidak terabsorpsi dalam tubuh. Selain itu kalsium

memudahkan penderita karena tidak perlu mengkonsumsi banyak tablet karena

kalsium asetat memiliki kemampuan mengikat fosfat 2x lebih besar dibandingkan

dengan kalsium karbonat. Selain itu menimbulkan efek samping hiperkalsemia

lebih rendah dibanding kalsium karbonat.

Sumber :




Dikutip dari: www.singapore.renalinfo.com

www.jasn.asnjournals.org

www.nature.com/ki/journal


...!!!Harap kunjungi situs Asli!!!!...
<<---Dan pilih iklannya agar kita saling menguntungkan--->>
Anda Mendapat Informasi, Merekapun Juga Dapat Income

Pesan dari www.cari-barang.com

0 komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews