Pages

Minggu, 07 Maret 2010

Stop Meributkan yang Tak Perlu


KOMPAS.com — Apakah ketika berdebat dan bertengkar dengan pasangan, Anda cenderung senang menyerang, menuduh, dan mengungkit masalah yang sudah berlalu? Ayo, tinggalkan cara itu. Tak ada seorang pun yang ingin disudutkan. Jika Anda selalu mencari pembenaran karena tak ingin disalahkan, begitu pula pasangan Anda.

Belajarlah dari Gretchen Rubin. Penulis buku The Happiness Project ini memiliki sejumlah kalimat sakti yang bisa membuat Anda dan pasangan menghentikan perdebatan dan membahas masalah tanpa harus saling berteriak. Inilah 9 kalimat di antaranya:

”Kamu tidak perlu mencarikan solusinya. Mendengarkan saja sudah cukup.
Kalimat ini merupakan cara bagus untuk tidak memperlihatkan rengekan Anda, sekaligus menghindari keluhan dari pasangan. Tanpa terlihat berkonfrontasi, Anda bisa menyampaikan kepadanya bahwa Anda hanya ingin didengar tanpa diberi nasihat. Plus, kalimat ini sebenarnya pujian terselubung, lho!

Cobalah mengerti pemikiranku.
Salah satu yang hilang saat mulai berdebat adalah empati. Semakin banyak serangan yang Anda lancarkan, akan semakin sempit pikiran Anda dan pasangan. Jadi, coba kalimat sederhana ini pada awal perdebatan untuk memastikan bahwa Anda berdua membahas masalah dengan saling memahami perasaan satu sama lain.

Ini sangat berarti untukku. Jadi, maukah kamu mendengarkan?
Mungkin Anda berpikir kemampuan mendengar setiap orang otomatis menjadi satu paket dengan kemampuannya berdebat. Ups, Anda salah. Saat berdebat, sebagian besar waktu kita biasanya habis untuk mempersiapkan kata-kata apa yang akan diucapkan selanjutnya demi mendapatkan perhatian dari pasangan. Daripada capek, ucapkan saja mantra ini dan tunggu beberapa saat sebelum mulai menyatakan poin penting Anda.

Ini juga salahku.
Saat kita bertengkar, cara paling mudah mencari akar permasalahan adalah dengan menyalahkan pasangan sebagai si pembuat masalah. Anda pun akan merasa paling benar sendiri karena merasa sebagai pihak yang terluka. Psst, tak ada seorang pun yang ingin disudutkan, termasuk pasangan. Jadi, mengapa tidak mengakui saja bahwa Anda juga punya andil dalam masalah itu alias bersalah juga. Tak peduli seberapa kecil kesalahan Anda, pengakuan itu akan membantu mencegah perdebatan makin panjang.

Kita sudah keluar dari akar permasalahan.
Awalnya, Anda membahas soal kekasih yang terlambat menjemput. Lalu, perdebatan mulai melebar menjadi siapa yang sering membatalkan kencan dan makin meluas ke masalah lain yang sebenarnya sudah lewat. Kalau tidak segera dihentikan, keluhan demi keluhan pasti akan terus bergulir. Ayo, akhiri perdebatan ini dengan mengucapkan mantra di atas. Dengan begitu, Anda dan pasangan bisa segera mengembalikan pembicaraan ke masalah utama yang sebaiknya diselesaikan saat itu juga.

Apa sih yang kita ributkan?
Saat bertengkar, masalah kecil memang tiba-tiba bisa berubah menjadi masalah besar. Apalagi jika kesalahan yang menjadi masalah sering terjadi atau kesalahan berkisar tak jauh dari masalah yang itu-itu saja. Daripada terus mempermasalahkan hal-hal kecil tersebut dan membuatnya mengambang tanpa solusi, mengapa tidak mengomunikasikan saja dengan pasangan apa yang sebenarnya mengganggu Anda berdua. Jika sudah menemukan sumber masalahnya, Anda bisa mengucapkan kalimat sakti di atas.

Ini bukan cuma masalah kamu, ini masalah kita berdua.
Melemparkan masalah kepada pasangan, meski dia memang bersalah, bukanlah hal yang bijak. Ingat, tidak ada seorang pun yang ingin disalahkan atau menjadi kambing hitam. Namun, dengan kalimat sakti di atas, Anda bisa mengubah status pertengkaran dari Anda vs pasangan menjadi pasangan vs masalahnya.

Stop dulu deh.
Saat emosi sedang memuncak, tanpa sadar kita cenderung mengucapkan kata-kata yang menyakitkan orang lain. Nah, jika saat berdebat dengan pasangan Anda mulai merasakan adanya dorongan mengatakan sesuatu untuk membalas rasa sakit hati, lebih baik berhenti bicara dan mintalah time out. Beri waktu untuk Anda dan pasangan menenangkan diri dan saling berpikir. Jika perlu, tunda pertemuan hingga 1-2 hari kemudian. Dengan begitu, Anda memberi kesempatan amarah untuk mereda lebih dulu.

I love you
Tidak ada yang bisa menghentikan sebuah pertengkaran selain kata-kata penuh cinta, seperti kalimat sakti di atas. Amarah pasangan pasti segera mereda dan hatinya pun akan luluh jika Anda mengucapkannya secara tulus.

Jika Anda merasa perdebatan dengan pasangan makin memanas, jangan lupa mengucapkan mantra-mantra sakti di atas. Siap mencoba, sekarang?

(Erma D.K./Majalah Chic)




Editor: NF



Dikutip dari: kompas.com
...!!!Harap kunjungi situs Asli!!!!...
<<---Dan pilih iklannya agar kita saling menguntungkan--->>
Anda Mendapat Informasi, Merekapun Juga Dapat Income

Pesan dari www.cari-barang.com

0 komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews