Pages

Jumat, 21 Oktober 2011

Energi Cinta

Orkestra Zikir yang Menggelegak
“Dalam perpisahan, Cinta serupa nama tanpa makna.
Tapi, makna seperti Cinta tak membutuhkan nama…
—Jalâluddîn Rûmî (1207-1273)
13191812141207436633Sebagai anugerah Ilahi, Cinta (dengan huruf “C” besar) mempunyai potensi dan energi mengendalikan hati untuk memperjuangkan kebenaran dan prinsip moral (truth and morality principle). Cinta mampu memotivasi seseorang untuk meraih semangat hidup, sensitivitas, kedewasaan, dan pencerahan.
Tetapi, di sisi lain, Cinta yang tak dipahami dengan baik kadang bisa menenggelamkan seseorang dalam lorong gelap keputusasaan, ketidakpedulian, dan keruntuhan moral.
Cinta: Ketulusan dan Pengorbanan
Cinta termasuk hal yang “misterius”. Ia tak dapat diukur, apalagi diformalkan, misalnya dalam bentuk biro jodoh, valentine day, free sex, dan lain-lain. Sesuatu yang bersifat biologis, fisikal, dan sebatas kulit, tak mungkin bisa dipakai untuk mengukur dan mengidentifikasi kedalaman makna Cinta.
Aktualisasi Cinta akan tampak dalam beberapa indikasi nilai-nilai yang baik, indah, dan positif, seperti ketulusan, pengorbanan, dan dedikasi. Jika indikasi itu tidak tampak, maka cinta tidak lebih hanya sebuah sandiwara kebohongan dan komoditi nafsu yang tersembunyi.
Cinta seharusnya mewujud dalam bentuk ketulusan yang mendalam, yakni kenikmatan “memberi” tanpa diembel-embeli pamrih apa pun yang bersifat duniawi. Mengabadikan ketulusan dalam Cinta juga perlu dibarengi penanaman akhlak dan disiplin.
Cinta: Merawat dan Memekarkan Kehidupan
Cinta pada hakikatnya adalah kekuatan untuk merawat dan memekarkan kehidupan. Dalam Cinta, seseorang mendampingi orang lain untuk tumbuh positif dan menjadi “dirinya sendiri”, bukan menjadi “orang lain” atau siapa pun.
Justru karena Cinta merupakan energi untuk menyayangi dan memekarkan kehidupan tanpa memandang baju primordialnya, maka Cinta mampu mengatasi dan melampaui apa pun. Dalam puisi-puisinya yang indah dan abadi, Jalâluddîn Rûmî bahkan memproklamirkan apa yang disebutnya sebagai “Agama Cinta” yang melampaui sekat-sekat primordial dan sektarianisme yang picik dan sempit.
Cinta adalah energi sekaligus substansi kehidupan yang memekikkan persaudaraan dan perdamaian tulus pada semua manusia tanpa memandang baju primordialnya, baik itu berupa agama, ras, jenis kelamin, keyakinan, ideologi, afiliasi politik, dan lain-lain. Cinta bahkan bisa mengatasi dan melampaui agama-agama yang kadang terdangkalkan karena faktor institusionalisasi dan lembagaisasi.
Cinta: Perdamaian dan Kasih Sejati
Dengan energi Cinta yang menggelegak, seseorang tak pernah merasa jera dan putus asa untuk menyuarakan perdamaian dan kasih sejati di tengah kekerasan dan perang yang terus terjadi dalam sejarah umat manusia dari waktu ke waktu.
Cinta kadang juga diwarnai dengan pengorbanan untuk mewujudkan kebaikan dan keindahan hidup. Pengorbanan adalah gelora samudera yang selalu memunculkan orkestra zikir ketulusan, pelayanan, dan kerinduan untuk membahagiakan Sang Kekasih dengan cinta sejati. Sang Kekasih ini bisa berupa sesama manusia dan makhluk ciptaan Tuhan, atau bahkan Tuhan itu sendiri.
Dedikasi dan tanggung jawab sebagai bagian dari nilai-nilai Cinta harus selalu menjiwai seseorang sehingga tidak terjadi benturan, baik dengan kepentingan pribadi, keluarga, masyarakat, dan yang lebih penting adalah dengan akidahnya.
Dalam konteks itu, seseorang kadang perlu merasionalisasikan Cinta agar tidak terseret pada penderitaan lahir dan batin, kehilangan masa depan, tercampak di hadapan keluarga dan masyarakat, serta mengalami kehancuran akidah.
Cinta juga merupakan kawasan perebutan makna hidup yang tak pernah usai. Untuk itu, bagi Sang Pecinta yang “berumah” pada suatu keyakinan, akidah, dan agama tertentu, maka menyinta merupakan medan pertarungan yang terus-menerus tapi juga menggairahkan antara nilai-nilai agamawi dengan nilai-nilai umum (pengetahuan sekular?) yang bergerak terus, acapkali dari arah yang tak terduga.

 

<<>>
^_^
Jangan Lupa Mampir lagi di sini yaa?

Pesan dari:    Anugerah Mini Market

0 komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews