Pages

Kamis, 01 April 2010

2010 Pukul 00.02

HARI sebelum pergantian tahun 2009 dapat dihitung dengan jari. Siapa yang tidak senang dengan pergantian tahun? Yup, anak-anak remaja, bahkan orang tua, ikut merayakan tahun baru. Sudah menjadi tradisi di mana saja bahwa yang namanya tahun baru pasti dipenuhi dengan perayaan yang gemerlap dan penuh warna.

Namaku adalah Adi Mahardika. Aku pelajar kelas 10 SMA negeri di tengah Kota Surabaya. Karena fullday, setiap hari aku berangkat dari rumah pukul 06.00 dan pulang dari sekolah pukul 17.00. Rumahku berada di pinggir kota. Orang tuaku masih lengkap dan punya kakak perempuan satu-satunya. Aku adalah salah satu anak berprestasi dan selalu mendapatkan beasiswa tiap tahun pada SMP dulu. Orang tuaku bekerja dengan hasil pas-pasan, dan aku hidup di lingkungan agamais.

Aku pergi ke sekolah dengan menaiki sepeda. Butuh waktu sekitar 45 menit untuk mencapai sekolah. Dalam perjalanan pulang, jalanan besar di kota metropolitan ini selalu aku lewati. Ketika di perjalanan, mataku tidak luput oleh pemandangan di kota ini, Kota Surabaya yang dipadati orang yang siap merayakan tahun baru.

Bagiku, hal itu tidak berguna karena anak kecil seharusnya tidak boleh diberi petasan. Daripada menghabiskan banyak uang, lebih baik digunakan berinfak kepada fakir miskin. Di kota ini banyak fakir miskin yang hidup di bawah kolong jembatan.

Selepas dari penjual petasan, aku melewati lokalisasi. Di situ banyak PSK yang menawarkan jasanya kepada laki-laki hidung belang. Astagfirullah.

31 Desember 2009 pukul 16.00

Seperti hari-hari biasa, aku menjalani aktivitas rutinku. Sekarang adalah hari terakhir bersekolah di tahun 2009. Pada waktu pulang, teman-­temanku mengajakku untuk merayakan tahun baru di rumahnya. Tetapi, aku menolak ajakan temanku dengan halus. Dalam batinku, aku berpikir bahwa merayakan tahun baru tidak ada manfaatnya.

Seperti biasa aku pulang menaiki sepeda dan selalu melewati jalan yang sama. Seperti biasa juga, mataku tak luput oleh penjual petasan, trompet, juga ujung jalan yang biasa dijadikan tempat maksiat.

Setelah salat Isya, aku beritikaf di masjid. Rencananya, aku beritikaf sampai pergantian tahun tiba. Sebenarnya, aku tidak sama dengan teman sebayaku. Saat pergantian tahun tiba, teman-temanku lebih memilih berduaan dengan pacarnya.

31 Desember 2009 pukul 23.30

Pergantian tahun akan segera dimulai. Belum mencapai pukul 00.00, orang-orang sudah menyalakan petasan. Bunyi petasan menggemuruh di kota ini terdengar sampai masjid. Di dalam masjid, aku yang beritikaf sendiri akhirnya tertidur. Aku pun bermimpi.

Di dalam mimpiku, aku bertemu laki-laki berbaju putih dan berkulit bersih. Dia mengatakan, "Selamatlah Engkau orang-orang beriman dari musibah ini." Laki-laki itu menyuruhku membaca istigfar. Setelah itu, laki-laki tersebut menghilang.

Selepas laki-laki itu menghilang, aku langsung terjaga dari tidurku di masjid. Kulihat jam dinding di masjid menunjukkan pukul 00.00. Kuintip lewat jendela masjid, ada banyak petasan membubung ke langit seolah-olah ada pelangi di malam hari. Tak lama kemudian, terjadi guncangan yang sangat dahsyat. Guncangan tersebut sampai menjatuhkan lemari penyimpanan Alquran. Guncangan itu berlangsung selama 10 detik. Sesudah guncangan selesai, aku yang panik keluar dari masjid.

Setelah keluar dari masjid, kulihat bangunan di sekitar masjid rata dengan tanah seolah-olah hanya masjid yang berdiri. Di sekitar puing-puing itu terlihat ada anggota tubuh manusia yang tercecer. Hanya beberapa orang yang selamat karena sempat keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Tanpa memedulikannya, aku langsung berlari menuju rumahku. Kulihat rumahku rusak parah. Tapi, alhamdulillah keluargaku selamat, hanya terluka sedikit. Aku memasuki rumah dan mengambil sepeda dan menyadari sesuatu. Mungkin Tuhan sudah bosan melihat tingkah kita yang telah banyak berbuat dosa. (*)

Farandi Angesti, pelajar SMAN 10 Surabaya


GAMBAR DI DAPAT DARI SINI



Dikutip dari: jawapos.com
...!!!Harap kunjungi situs Asli!!!!...
<<---Dan pilih iklannya agar kita saling menguntungkan--->>
Anda Mendapat Informasi, Merekapun Juga Dapat Income

Pesan dari www.cari-barang.com

0 komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews