Pages

Kamis, 01 April 2010

Memuji Tuhan Demi Selingkuhan

Dalam tradisi dan agama Yahudi, sebutan “Alleluia” merupakan ungkapan pujian kepada Tuhan. Kata Alleluia ini pun masih diwarisi oleh penganut Kristiani sampai hari ini. Dalam liturginya, kecuali di luar masa pra-paskah sampai hari paskah, perayaan ekaristi didahului dengan seruan Alleluia. Namun, tahukah Anda bahwa sebutan Alleluia macam ini telah digunakan sebagai sarana untuk berselingkuh? Paling tidak, itu lah interpretasi seorang pengarang lagu Leonard Cohen yang membuat lagu “Hallelujah”. Berbeda dengan lagu agung karya George Frederic Handel (23 February 1685 – 14 April 1759) yang teramat agung (yang lebih terkenal dengan sebutan Messiah), lagu Hallelujah karya Cohen ini lebih merupakan karya satiris. Memang enak didengar, tapi sebenarnya isinya agak-agak jorok! Kok bisa?

Ceritanya demikian. Jaman dulu kala, ketika masa-masa damai telah berlalu, dan para raja keluar untuk mencari musuh, sang raja Daud pun mempersiapkan perang. Pada sore hari, ketika sedang jalan-jalan di atas balkon istana, dia melihat seorang wanita muda yang ranum sedang mandi. Dasar lelaki, mata binalnya lalu beraksi. Sang wanita itu pun dihadirkannya di depannya. Ditidurinya hingga hamil. Wanita yang bernama Batsyeba ini bersuamikan seorang prajurit bernama Uria. Dan cerita dalam Kitab Suci Perjanjian Lama pun berlanjut. Sang raja menjadi berpikir keras bagaimana menyingkirkan sang prajurit setianya. Diaturlah strategi, sehingga Uria pun terbunuh dalam suatu pertempuran. Dan Sang Raja pun akhirnya mendapatkan sang janda tersebut.

Dalam banyak berita, dikatakan bahwa sosok Raja Daud, selain memang rupawan, pandai, dan jagoan, juga pandai main musik. Bahkan, tidak sedikit yang mengatakan bahwa Raja Daudlah pengarang Mazmur - tentu sangat bisa dipertentangkan klaim macam ini. Leonard Cohen menginterpretasikan hal ini dengan cara demikian. Ketika sedang jalan-jalan di atas balkon, Raja Daud sambil merangkai nada untuk lagu pujian kepada Tuhan. Halleluya. Halleluya… tapi mata binalnya menangkap wanita sedang mandi. Akibatnya, lagu Halleluya ciptaan Daud itu lebih merupakan pujian pada selingkuhannya.

Kalaupun Raja Daud diceritakan begitu buruk dalam tulisan pendek ini, bukan dengan maksud mau memburuk-burukkan namanya. Realitas yang tercatat dalam Kitab Suci Perjanjian Lama memang mengungkapkan fakta demikian. Jadi tulisan pendek ini sama sekali tidak mengubah realitas apapun dari apa yang telah terungkap dalam Kitab Suci tersebut.



Dikutip dari: kompas.com
...!!!Harap kunjungi situs Asli!!!!...
<<---Dan pilih iklannya agar kita saling menguntungkan--->>
Anda Mendapat Informasi, Merekapun Juga Dapat Income

Pesan dari www.cari-barang.com

0 komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews