Pages

Kamis, 01 April 2010

Urung Diculik Teman Fesbuk

Oleh : Asri P.

Sudah hampir tiga jam Cindy duduk manis di depan komputer di kamarnya. Matanya tak pernah lepas dari monitor. Posisi duduknya juga sejak tadi tidak berubah. Seragam abu-abu putihnya belum diganti. Dia bahkan belum makan siang, padahal sup ayam jamur kesukaannya sudah menunggu sampai dingin di meja makan. Tas dan sepatunya juga digeletakkan begitu saja di lantai. Cindy lagi ngapain sih?

"Hi hi hi..." Sesekali terdengar tawa kecil dari dalam kamar.

"Hei Cin, tumben sup jamurnya masih utuh. Mama spesial masakin buat kamu tuh." Terdengar suara Mariska, sang kakak, dari luar kamar. Mariska melongok ke dalam kamar adiknya. Dan...

"Aduh Cindy, ini apaan sih. Tas, sepatu ditaruh sembarangan. Hello, udah hampir jam 5 sekarang. Kamu belum ganti baju. Sana mandi gih, bau tahu," omel Mariska sambil melempar guling ke arah adiknya.

Kena lemparan guling Mariska, Cindy cuma menoleh sekilas, tanpa protes. "Ih, aneh banget nih anak, biasanya pasti ngamuk kalo digoda dikit aja," pikir Mariska. Mariska mengintip ke layar monitor. Adiknya yang duduk di kelas 2 SMA itu lagi chatting sama teman fesbuknya. "Duh, kalo udah online, lupa deh semuanya," rutuk Mariska saat keluar dari kamar adiknya.

Malamnya, Cindy kembali larut dengan aktivitas favoritnya. Sambil ditemani segelas cappuccino hangat dan biskuit keju, Cindy siap berkelana di dunia maya. Dia membuka account Facebook-nya. Lalu, mengeklik nama Arya_Beno. Profil nama itu sudah berkali-kali dia buka dalam seminggu ini. Beratus-ratus kali malah.

"Malem, Cin. Belum bobo?" Arya_Beno menyapa di chat fesbuk.

"Hai Arya... iya nih, belum ngantuk. Nungguin chat kamu," jawab Cindy.

"Ahaha... aku juga nungguin kamu online dari tadi sore."

"Oh ya, masak sih? Kenapa, kangen ya?" Cindy mulai ge-er.

"Ups.. iya nih. Habisnya asyik ngobrol sama kamu."

Cindy makin berbunga-bunga. Lalu, meluncurlah obrolan di chat sampai jam di sebelah komputer menunjukkan waktu 01.20 dini hari.

Gara-gara chatting semaleman, paginya Cindy sering ngantuk di kelas. Hoahmm... Tiba-tiba, zzrrtt... hapenya bergetar. Ada SMS masuk. Dari Arya, teman chatting yang dikenalnya lewat fesbuk. Cowok keren asal ibu kota yang bikin Cindy sekitar semingguan ini jadi lupa waktu. "Weekend ini kan ada libur dari Jumat smp Minggu. Kmu katanya pngin ke Jakarta. Lihat Monas, naik busway, main ke Ancol. Ayooo, nanti aku anterin."

"Pengiiin banget. Tapi, aku bilang Mama dulu ya." Cindy me-reply.

"Mending sendirian aja. Nggak jauh kok. Paling Minggu udah bisa balik. Kalo iya, aku jemput kamu di stasiun." Arya mengirim SMS lagi.

"Iya deh. Ntar aku kabarin ya." Cindy memandangi hapenya sambil tersenyum lebar. "Asyiikkk, aku mau ketemuan sama Arya, diajakin liburan! teriaknya dalam hati.

Hari ini Kamis. Cindy agak gelisah. Besok dia berencana ke Jakarta. Ketemuan sama Arya. Tapi, dia belum sempat izin sama Mama. Sebab, Mama ada kerjaan di luar kota. Sabtu baru balik. Kalau ngomong ke Mariska, kakaknya itu pasti nggak bakal kasih izin. "Dia kan masih nganggep aku anak kecil," gerutu Cindy. Ah... aku bilang aja mau nginap di rumah Tesa, sahabatku. Kak Mariska kan udah pernah tahu Tesa, pasti nggak bakal curiga. Nanti tinggal aku calling Tesa. Toh, aku nggak lama ke Jakarta-nya. Cuma dua hari. Yess! Cindy merasa mendapatkan ide. Untuk keperluan biaya selama di Jakarta nanti, Cindy rela membongkar celengannya dan mendapatkan uang sekitar Rp 300 ribu. Cukup buat tiket kereta pergi- pulang plus makan.

Jumat pagi-pagi banget, Cindy sudah rapi. Sudah mandi dan gosok gigi. Siap berangkat sambil membawa tas ransel berwarna merah. Cindy beberapa kali melongok ke kamar Mariska, berharap kakaknya itu belum bangun tidur. "Nanti aku tulis pesan di pintu kamarnya aja," pikir Cindy. Dia lalu melirik arlojinya. Pukul 06.05. Masih pagi. Keretanya nanti pukul 07.15. Perjalanan dari rumahnya ke stasiun paling 20 menit. Cindy mau sarapan dulu. Bikin roti panggang sambil bawa beberapa buat bekal di perjalanan.

Tapi, ketika melewati ruang tengah menuju dapur, ternyata Mariska sudah nangkring di sofa sambil nonton berita pagi di TV. Ups! Cindy agak panik, tapi lalu memutuskan ke dapur. Dia memanggang beberapa roti dan membuat dua gelas susu, lalu dibawanya ke ruang tengah. Segelas susu dia tawarkan kepada Mariska.

"Tumben kamu baik bener. Eh, tumben juga kamu pagi-pagi gini udah rapi. Mau ke mana emang?" tanya Mariska.

"Mau ke rumah Tesa. Sekalian nginap di sana. Ortunya lagi ke luar kota," Cindy berbohong dengan lancar.

"Oh, Tesa yang rambutnya keriting itu? Yang dulu suka main ke sini? Sampai kapan kamu nginapnya?" Mariska bertanya lagi. Matanya masih konsen ke arah televisi.

"Sampai Minggu. Soalnya, ortu Tesa baru balik Minggu itu."

Lalu, Mariska tiba-tiba antusias mengomentari berita yang lagi muncul di TV. "Eh... ini lho. Akhir-akhir ini banyak banget ABG yang dilaporin ortunya diculik sama teman fesbuknya. Salah sendiri, baru kenal di fesbuk, mau-maunya diajak ketemuan. Kebanyakan kejadiannya di Jakarta. Makanya tuh Cin, kamu jangan kebanyakan online fesbuk terus. Bisa-bisa kamu diajakin ketemuan, terus diculik. Ha ha ha," cerocos Mariska.

Deg! Cindy yang tadinya lahap menyantap roti panggang langsung berhenti mengunyah. Diculik? Fesbuk? Jakarta? Kok, banyak miripnya sama rencana yang bakal dia lakukan hari ini. Ketemuan sama Arya, teman fesbuknya di Jakarta. Cindy mendadak merasa sangat takut. Gimana kalo Arya itu sebenarnya berniat jelek mau nyulik dia? Terus, dia nggak bakal balik hari Minggu. Terus, Mama sama Kak Mariska lapor polisi. Terus, fotonya terpampang di berita kayak di TV sekarang. Hiiiyyy...

Cindy bergidik ngeri. Buru-buru dia menyambar tas ranselnya, masuk kamar, menaruh kembali ranselnya. Lalu, balik ke depant TV, duduk di sebelah kakaknya. Cindy makan roti banyak-banyak sambil memelototi TV yang masih menyiarkan berita penculikan ABG oleh teman fesbuknya itu.

"Lagi-lagi seorang pelajar SMA dilaporkan orang tuanya tidak pulang ke rumah sejak tiga hari yang lalu. Korban diduga dilarikan oleh teman pria yang dikenalnya lewat fesbuk. Tiga hari lalu, korban pamit kepada orang tuanya study tour di Jakarta. Padahal, di sekolah tidak ada program study tour. Sampai saat ini, nomor ponsel korban tidak bisa dihubungi..."

"Lho, Cin, katanya mau ke rumah Tesa. Mau nginap di sana. Berangkat jam berapa?" tanya Mariska.

"Nggak jadi lah. Ortu Tesa udah balik kok tadi barusan."

Penulis adalah siswa SMAN 14 Sby


GAMBAR DI DAPAT DARI SINI



Dikutip dari: jawapos.com
...!!!Harap kunjungi situs Asli!!!!...
<<---Dan pilih iklannya agar kita saling menguntungkan--->>
Anda Mendapat Informasi, Merekapun Juga Dapat Income

Pesan dari www.cari-barang.com

0 komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews