Pages

Sabtu, 03 April 2010

Aku Hanya Ingin Sendiri

Saat tengah asyik membaca koran sambil menikmati kopi panas di sore hari, tiba-tiba istri melingkarkan tangan di bahu Anda. Dengan reaksi 'datar' Anda berkata, "Sayang, jangan ganggu dong. Lagi seru nih." Melihat reaksi itu, dia pun langsung beranjak dan meninggalkan Anda. Sejak saat itu, istri seakan menarik diri dan tak mau lagi bersikap mesra.

Apakah ini pernah Anda alami? Masalah komunikasi dalam rumahtangga memang seringkali memicu permasalahan yang lebih rumit, bahkan tak jarang berujung ke perceraian. Padahal, bila Anda dan pasangan pintar berkomunikasi, masalah kecil semacam itu mudah diatasi.

Inti permasalahan tadi adalah kesalahpahaman mengenai prinsip kebersamaan dan individualitas. Sepasang suami istri harus memiliki pemahaman yang sama dalam hal ini. Harus ada keseimbangan antara keduanya.

Menikah, bukan berarti semuanya harus menjadi satu. Anda dan pasangan tetap membutuhkan berinteraksi dengan orang lain agar tak terjebak dalam kehidupan perkawinan yang monoton. Hidup terus berjalan, dan bumi bukan hanya dihuni oleh dua orang. Pasangan suami istri haruslah menjadi pribadi yang mandiri, sehingga dapat berkontribusi positif bagi pernikahan.

Jangan pernah salahkan pasangan. Justru, introspeksi lah ke dalam diri Anda. Kejadian seperti disebutkan di atas, menunjukkan bahwa Anda butuh waktu untuk menikmati waktu sendiri. Tak salah memang, karena setiap orang punya kebutuhan pribadi yang harus dipenuhi. Tapi, seharusnya Anda dapat menjelaskannya kepada pasangan dengan cara yang lebih baik. Alih-alih menyalahkannya karena telah mengganggu kesenangan Anda, sebaiknya Anda memahami mungkin ia sedang ingin lebih diperhatikan. Cobalah pahami posisinya.

Mungkin reaksi istri tak akan demikian bila Anda sejenak meletakkan koran, menggenggam tangannya, menatapnya, dan berkata bahwa Anda sedang ingin sendiri.

Bila sudah terlanjur terjadi, Anda harus melakukan tindakan 'penyelamatan' agar masalah kecil ini tak semakin membesar. Saat keadaan sudah mulai tenang, cobalah jelaskan padanya alasan penolakan Anda tempo hari. Mungkin agak sulit, karena Anda tahu, pasangan hanya ingin menunjukkan rasa sayangnya kepada Anda melalui pelukan atau ciuman. Pelan-pelan, utarakan bahwa Anda sangat menyayanginya. Hanya saja, pelukan atau ciuman sebagai tanda kasih sayang hanya dapat dirasakan bila keadaan kedua pihak sedang mood. Bila tidak, maka semuanya akan terasa sebagai tekanan.

Setiap pasangan seharusnya saling memahami bahasa tubuh masing-masing. Saat pasangan terlihat sedang ingin sendiri, sebaiknya tidak usah didekati. Biarkan dia menikmati waktunya. Saat ia ingin bersama, pasti ia akan mencari Anda. Memberinya ruang, berarti Anda memberinya kepercayaan. Jangan khawatir ia akan meninggalkan Anda, percayalah, ia justru akan semakin tak mau lepas karena merasa Anda begitu memahami dan menghormatinya.

Mundurlah selangkah, dan dia akan berlari menuju Anda!

(WebMD/dila)



Dikutip dari: suaramerdeka.com
...!!!Harap kunjungi situs Asli!!!!...
<<---Dan pilih iklannya agar kita saling menguntungkan--->>
Anda Mendapat Informasi, Merekapun Juga Dapat Income

Pesan dari www.cari-barang.com

0 komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews