Pages

Sabtu, 03 April 2010

Saat Tepat Melamar

Melihat banyak di antara teman-teman telah menikah, pasti terbersit keinginan untuk segera menyusul mereka. Terlebih bila Anda pun sudah memiliki pacar yang serius dan siap menikah. Tunggu apa lagi?

Namun ternyata tak semudah itu melangkah ke jenjang pernikahan. Anda mungkin bertanya-tanya, kapan sebaiknya melamar sang pujaan hati?

Kesiapan setiap orang tentu berbeda-beda. Ada yang hanya butuh beberapa bulan saja untuk meyakinkan diri untuk melamar dan menikahi gadis yang diinginkannya. Namun, tak sedikit pula yang butuh waktu bertahun-tahun untuk memantapkan hati. Anda yang paling tahu kapan saat yang tepat, bukan orang lain. Keinginan untuk menikah tak muncul setiap saat.

Tapi sebelum mengajukan lamaran, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan. Salah-salah melamar, si dia malah bisa “lepas” dari Anda.

Membicarakan pernikahan

Sebelum Anda melamar, bicarakan dengan pasangan mengenai kemungkinan menikah. Pastikan dia juga sudah siap menikah. Sebaiknya ungkapkan keinginan dan tujuan masing-masing dari perkawinan yang akan Anda bina. Ini penting, karena menikah berarti menghadapi kehidupan berdua.

Buat kejutan

Walaupun Anda berdua sudah membicarakan pernikahan, lamaran itu sendiri tetap harus merupakan suatu kejutan. Cari waktu, cara, dan tempat yang tepat untuk melakukannya agar pasangan tak salah menerima maksud Anda. Sebab, jika Anda mengajaknya menikah dalam suasana yang kurang pas, bisa-bisa ia menganggap Anda hanya bercanda alias tak serius.

Pilihlah cincin

Cincin tunangan merupakan refleksi akan janji seumur hidup. Oleh karena itu, pastikan Anda membeli cincin yang tepat. Anda dapat mengetahui pilihan yang disukai pasangan pada saat berjalan-jalan di pusat perbelanjaan bersamanya atau saat sedang ngobrol santai dengannya.

Kebanyakan calon pengantin wanita akan senang bila pada waktu lamaran diberikan cincin tunangan, tetapi sebagian lagi sangat pemilih dan lebih suka dilibatkan saat membeli cincin tersebut.

Meminta ijin orangtua

Sudah merupakan tradisi dan “kewajiban” untuk meminta izin dari orang tua wanita. Oleh sebab itu, Anda harus bertemu dengan calon mertua dan meminta izin untuk dapat menikahi putri mereka.

Ungkapkan alasan

Katakan dengan jujur, mengapa Anda ingin menikahinya. Jangan hanya mengucapkan, “Aku cinta kamu.” Jelaskan, kenapa Anda memilihnya sebagai calon pendamping hidup dan kemukakan pula apa arti pernikahan bagi Anda serta apa yang Anda harapkan dari sebuah pernikahan beserta masa depannya.

(Berbagai sumber/dila)



Dikutip dari: suaramerdeka.com
...!!!Harap kunjungi situs Asli!!!!...
<<---Dan pilih iklannya agar kita saling menguntungkan--->>
Anda Mendapat Informasi, Merekapun Juga Dapat Income

Pesan dari www.cari-barang.com

0 komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews